Misi OSIRIS-REx bertujuan untuk mengumpulkan dan membawa kembali material dari asteroid Bennu, memberikan wawasan berharga tentang asal usul tata surya dan potensi sumber daya di luar Bumi.
Misi OSIRIS-REx bertujuan untuk mengumpulkan dan membawa kembali material dari asteroid Bennu, memberikan wawasan berharga tentang asal usul tata surya dan potensi sumber daya di luar Bumi.
Misi OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer) adalah salah satu proyek luar angkasa yang paling ambisius yang diluncurkan oleh NASA. Misi ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu dan membawanya kembali ke Bumi untuk dianalisis. Dengan mempelajari material ini, para ilmuwan berharap dapat memahami lebih baik asal-usul tata surya dan potensi sumber daya yang ada di luar planet kita.
Misi OSIRIS-REx diluncurkan pada 8 September 2016 dan berhasil mencapai asteroid Bennu pada 3 Desember 2018. Bennu dipilih karena merupakan asteroid yang relatif dekat dengan Bumi dan memiliki komposisi yang dianggap primitif, memberikan petunjuk tentang kondisi awal tata surya.
Tujuan utama dari misi ini adalah untuk mengumpulkan setidaknya 60 gram material dari permukaan Bennu dan membawanya kembali ke Bumi. Selain itu, misi ini juga bertujuan untuk mempelajari karakteristik fisik dan kimia dari asteroid tersebut.
OSIRIS-REx dilengkapi dengan berbagai instrumen canggih, termasuk kamera, spektrometer, dan alat pengambil sampel yang disebut TAGSAM (Touch-and-Go Sample Acquisition Mechanism). Teknologi ini memungkinkan pesawat luar angkasa untuk melakukan pendaratan singkat dan mengumpulkan material dari permukaan asteroid.
Proses pengambilan sampel dilakukan pada 20 Oktober 2020. OSIRIS-REx melakukan pendekatan ke permukaan Bennu dan menggunakan TAGSAM untuk mengumpulkan material. Proses ini berlangsung selama beberapa detik dan berhasil mengumpulkan lebih dari jumlah target yang diinginkan.
Pengambilan sampel di permukaan asteroid bukanlah tugas yang mudah. Bennu memiliki permukaan yang berbatu dan tidak rata, yang membuatnya sulit untuk menentukan lokasi yang tepat untuk pengambilan. Selain itu, gravitasi yang sangat rendah di asteroid ini juga menjadi tantangan tersendiri.
Setelah berhasil mengumpulkan sampel, OSIRIS-REx dijadwalkan untuk kembali ke Bumi pada 24 September 2023. Sampel yang diambil akan jatuh di daerah yang telah ditentukan di Utah, di mana para ilmuwan akan meneliti dan menganalisis material tersebut.
Material yang dibawa kembali dari Bennu diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang pembentukan tata surya dan asal-usul air serta bahan organik di Bumi. Penelitian ini juga dapat membantu dalam memahami potensi bahaya dari asteroid yang mendekati Bumi dan bagaimana cara menghadapinya.
Misi OSIRIS-REx merupakan langkah penting dalam eksplorasi luar angkasa dan penelitian tentang asal-usul tata surya. Dengan mengumpulkan dan menganalisis material dari asteroid Bennu, para ilmuwan berharap dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sejarah Bumi dan potensi sumber daya di luar planet kita. Keberhasilan misi ini tidak hanya menandai pencapaian teknologi luar angkasa, tetapi juga membuka jalan bagi eksplorasi lebih lanjut di masa depan.